Rabu, 17 Agustus 2016

Hati-hati Penyakit Jantung Koroner Incar Usia Muda

Secara umum, kebanyakan orang menganggap penyakit jantung merupakan penyakit orang tua. Namun, tampaknya hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang di lakukan oleh berbagai badan kesehatan. hasilnya menunjukan bahwa dari total penduduk yang beresiko terkena penyakit jantung 39,1% berusia antara 15 sampai 45 tahun.


Penyakit jantung koroner pada usia muda

meningkatnya resiko jantung pada kaum berusia produktif ini berkaitan langsung dengan pertumbuhan ekonomi, yang diikuti dengan urbanisasi yang pesat dan peralihan pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak kegiatan fisik. Hal ini di perparah dengan berbagai kebiasaan buruk seperti  merokok dan meminum minuman beralkohol, dan makan makanan yang instan atau siap saji.

Seperti kita ketahui, sekarang ini banyak anak muda yang memilih pekerjaan dengan sedikit kegiatan fisik. Ber jam-jam duduk di depan komputer, atau seharian menulis artikel untuk berbagai kebutuhan. Apalagi dengan maraknya game online, smartphone dan gadget lainnya membuat banyak anak muda menjadi cenderung pasif. Ini yang membuat anak muda sekarang rentan terkena penyakit jantung.

Untuk itu, Yayasan Jantung Indonesia menganjurkan kepada masyarakat untuk menerapkan panca usaha jantung sehat, yaitu, seimbangkan gizi, enyahkan rokok, hadapi dan atasi stres, awasi tekanan darah dan teratur berolah raga.



medical check up deteksi jantung koroner

selain itu, YJI juga mengatakan pentingnya pemeriksaan dini untuk memantau beberapa faktor resiko penting seperti tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah dengan cara melakukan pemeriksaan rutin ke rumah sakit

Anda juga bisa melakukan pemeriksaan yang dilakukan sendiri di rumah dengan peralatan modern dan akurat seperti pengukur tekanan darah digital.

Namun demikian, pemeriksaan di rumah tetap tidak bisa menggantikan pemeriksaan di rumah sakit oleh tenaga medis yang terlatih, yang hasilnya sangat penting untuk keperluan deteksi dini.

Meningkatnya Kualitas Hidup Dengan Jantung Yang Sehat

Jantung merupakan salah satu organ penting yang termasuk kunci utama sehatnya tubuh kita. Makasudah seharusnya kita menjaga organ dalam ini agar tetap sehat.

Karena sekali jantung kita terserang penyakit, maka dampaknya akan sangat mematikan. Penyakit jantung juga jarang terdeteksi dini, membuat orang yang terkena penyakit ini mengabaikan gejalanya dan serangannya bisa datang secara tiba-tiba.



Meningkatnya Kualitas Hidup Dengan Jantung Yang Sehat

Di indonesia sendiri, penyakit ini merupakan pembunuh no 1, dan jumlah penderitanya semakin meningkat setiap tahunnya.
 
Meski demikian, kita tak perlu takut akan hal ini. Kondisi ini masih dapat diperbaiki atau setidaknya memperkecil angka tersebut secara bertahap.

Bagaimana caranya?

Cegah serangan jantung dengan memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat. Beberapa hal yang bisa kita lakukan agar penyakit jantung tidak mendekat yaitu makan yang bergizi, hindari stres, olahraga yang teratur, istirahat yang cukup dan melakukan pemeriksan EKG secara dini.

Menjaga jantung berarti menjaga kualitas hidup Anda. So, mari sayangi jantung kita agar hidup lebih terjaga.

Senin, 15 Agustus 2016

Shift Malam Tingkatkan Resiko Penyakit Jantung Koroner

Bagi anda yang bekerja di perusahaan besar, mungkin jam kerja malam sudah biasa anda lakukan. Sistem jam kerja ini memutar waktu kerja, sehingga pegawai mendapatkan giliran bekerja pada malam hari secara bergantian.

Tidak bisa di pungkiri, faktanya jam kerja malam ini tidak baik untuk kesehatan karena mengganggu jam tidur seseorang. Dalam penelitian, bahkan di katakan melakukan jam kerja malam dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan kematian.



Hal ini terkait dengan penyakit jantung koroner yang di sebabkan oleh rotasi waktu kerja. Penelitian menggunakan informasi dari US Nurses’ Health Study yang melaporkan segala sesuatu perihal serangan jantung termasuk keluha nyeri dada. Selama 24 tahun penelitian, lebih dari 10 ribu wanita menderita penyakit ini. Dari hasil wawancara mendalam, diketahui hampir 80 persen wanita penderita jantung koroner, pernah mendapatkan shift malam di tempat mereka bekerja.

Mereka menyimpulkan pergantian waktu jam kerja dan siang ke malam dan kemudian kembali ke siang, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

menurut para peneliti, bekerja pada waktu malam dapat membuat metabolisme tubuh menjadi buruk dan meningkatkan risiko keguguran pada wanita. Mereka juga menemukan bahwa pegawai yang bekerja tiga malam atau lebih, dalam satu bulan, memiliki 15-18 persen kemungkinan lebih tinggi terserang jantung koroner.

efek ini lebih berbahaya bagi kaum wanita. Pengaruhnya akan berbeda jika laki-laki yang menjalani hal tersebut.

Penelitian ini akan di lakukan secara mendalam, agar kedepannya mereka menemukan berbagai huungan lain antara jam kerja malam dengan penyakit jantung koroner ini.

Minggu, 14 Agustus 2016

Mencegah Penyakit Jantung Koroner Dengan Lidah Buaya

Lidah buaya merupakan salah satu tanaman yang cukup populer di Indonesia. Penggunaanya sendiri bermacam-macam, ada yang memanfaatkannya untuk kosmetik, pangan, herbal dan sebagai hiasan.

Mungkin, anda sering mendengar manfaat tanaman berduri  ini untuk kesehatan rambut. Namun, tahukah anda bahwa lidah buaya juga berkhasiat untuk berbagai penyakit dalam, salah satunya penyakit jantung koroner.
Mencegah Penyakit Jantung Koroner Dengan Lidah Buaya

Menurut penelitian, lidah buaya banyak mengandung beta sitosterol yang dapat menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat pembuluh vena dan arteri. gel lidah buaya tersusun oleh 96% air dan 4% padatan yang terdiri dari 75 komponen senyawa berkhasiat.

Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami.

Mengingat khasiatnya yang banyak, lidah buaya bisa di jadikan pertimbangan untuk anda yang ingin menjaga kesehata, dan mencegah munculnya penyakit jantung koroner. Karena pepatah mengatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati.

Kenali Gejala Penyakit Jantung Koroner Sejak Dini

Serangan jantung koroner atau arteri termasuk penyakit paling mematikan dan bahkan merupakan pembunuh nomor 1 di dunia. Sayangnya, gejala penyakit jantung koroner seringkali tidak terdeteksi sejak dini.

Mengenal penyakit ini sejak dini sangat perlu dilakukan guna membantu menghindarinya. Tindakan penanganan bisa segera dilakukan jika gejala bisa diidentifikasi dan ditangani sedini mungkin.

Kenali Gejala Penyakit Jantung Koroner Sejak Dini

Gejala umum penyakit jantung koroner adalah sebagai berikut:

  • Rasa nyeri yang amat sangat pada bagian ulu hati
  • Sesak nafas
  • Mudah lelah dan berkeringat sekalipun tidak sedang melakukan pekerjaan berat
  • Rasa sakit pada lengan kiri dan tangan kanan
  • Rasa sakit pada bagian tubuh lainnya, seperti siku, leher, punggung, maupun bahu
  • Irama jantung yang tidak teratur, serta masih banyak lainnya.
  • Susah tidur
  • Rasa mual dan penurunan nafsu makan
  • Pembengkakan di pergelangan kaki maupun perut
Gejala penyakit jantung koroner mungkin berbeda antara penderita. Akibatnya, seringkali penderita tidak menyadari hal ini sampai akhirnya mengalami serangan mendadak ketika penyakit sudah pada tahap lanjut. Oleh sebab itu, jika anda mengalami salah satu gejala ini secara berulang, langkah paling bijak adalah memeriksakan diri ke dokter.

Oleh dokter sekalipun, tidak mudah untuk memastikan keberadaan penyakit jantung koroner. Mungkin, ada beberapa test yang harus anda lalui. Di antaranya adalah test darah, elektrokardiogram (EKG) untuk mengetahui sistem listrik jantung, rontgen toraks, katerisasi jantung, makupun test sress jantung. Namun pada akhirnya, gaya hidup dan pola makan anda akan menentukan resiko terkena penyakit jantung.

Bagaimana Mencegah Serangan Jantung Koroner

Dari banyaknya penyakit dalam, penyakit jantung koroner masih meduduki peringkat teratas penyebab kematian di indonesia. Faktanya, dari total angka kematian penduduk indonesia, sekitar 19,1 persen di sebabkan karena jantung koroner.



Namun, penyakit ini ternyata bisa di cegah sedini mungkin. Salah satu caranya yakni dengan melakukan deteksi dini lewat pemeriksaan medis secara rutin sejak usia 40 tahun. Pemeriksaan medis yang penting dilakukan di antaranya cek kolesterol, lemak, gula darah, tekanan darah, fungsi ginjal, dan EKG.


Namun bagi yang masih di bawah 40 tahun, tak perlu setiap tahun untuk melakukan pemeriksaan rutin seperti di atas.

Selain itu, terapkan juga gaya hidup sehat yakni:

  • Tidak merokok dan tidak menjadi perokok pasif
  • Nikotin pada rokok mengandung banyak zat berbahaya bagi kesehatan jantung
  • Rutin berolahraga
  • Pilih olahraga yang disenangi agar tubuh tetap fit. Serta olahraga mampu menurunkan lemak di tubuh dan menurunkan gula darah.
  • Konsumsi makanan sehat
  • Jaga berat badan normal